This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 30 September 2015

Knock the Right Door


Usai memenangkan sebuah pertempuran, sarung jok murah di jakarta seorang jenderal di sebuah kerajaan China kuno membawa pasukannya pulang ke kota raja. Agar cepat sampai tujuan dia memerintahkan pasukannya mengambil jalan pintas hingga tiba di pinggir sebuah sungai yang cukup lebar. Sang Jendral kemudian bertanya kepada seorang anak kecil yang sedang bermain di tempat itu.
“Nak, bisa tidak kuda-kuda saya melewati sungai ini?” tanyanya.
“Bisa,” jawab anak kecil itu dengan sangat yakin.
Jendral itupun memerintahkan pasukan untuk menyeberangi sungai itu. Makin ke tengah air makin dalam hingga Jendral dan pasukan berkudanya hanyut terbawa arus. Dengan susah payah Jenderal ini menyelamatkan diri dengan berenang ke pinggir. Di pinggir sungai dia bertemu lagi dengan anak kecil tadi.
“Hei anak kecil,..! tadi kamu bilang kami bisa menyeberang sungai ini,” katanya dengan penuh amarah. “Mengapa kamu bohong?”
“Saya tak tidak bohong,” jawab anak kecil itu tenang. “Saya melihat kudamu besar-besar dan saya yakin kudamu bisa menyeberang. Bebek saja yang tubuhnya jauh lebih kecil bisa dengan mudah menyeberang sungai ini,” jawab anak ini tanpa rasa bersalah.
Cerita Cina kuno ini juga sering terjadi pada seorang entrepereneur ketika sedang menghadapi masalah. Dia bertanya kepada seseorang yang dia anggap bisa menjawab masalahnya. Tetapi baru tahu bahwa jawabannya itu salah setelah masalah semakin dalam karena mengikuti saran itu.
Minggu lalu seorang pengusaha ekspedisi di Jakarta datang ke saya menceritakan tentang kerugian yang dialaminya. “Pak Heppy, saya baru kehilangan uang 4,2 miliar,” begitu katanya. “Kok bisa?” tanyaku singkat.
“Uang itu saya beli property setelah mendengar saran dari seorang trainer bisnis,” jawabnya.
Pengusaha ini kemudian panjang lebar menceritakan sejarah usahanya dan kronologis pertemuannya dengan trainer itu. Dari kisah pengusaha ini diketahui bahwa Sang trainer yang memberi saran itu dulunya adalah seorang professional yang dikenal sebagai ahli marketing yang sangat handal. Kemudian mengundurkan diri sebagai professional dan mendirikan sebuah lembaga training bisnis.
Trainer ini telah menolong puluhan perusahaan dengan meningkatkan angka penjualannya. Track Record ini yang membuat pengusaha tadi yakin mengikuti saran trainer itu. Padahal masalah yang dihadapinya bukan masalah penjualan tetapi keputusan untuk berinvestasi.
Atas saran Si Trainer pengusaha itu kemudian membeli property senailai 4,2 miliar dalam bentuk beberapa unit rumah. Akibatnya dia mengalami kesulitan cash flow sehingga mengganggu operasional usahanya.
Salahkah Si Trainer itu? Tidak. Dia tidak bermaksud menjerumuskan pengusaha itu. Bahkan sebaliknya ingin membantu pengusaha untuk keluar dari masalahnya.
Sama seperti anak kecil yang hampir menenggelamkan jendral dan pasukannya tadi. Anak itu tidak bermaksud menenggelamkan jendral dan pasukannya. Dia hanya menyarankan berdasarkan keyakinannya saja setelah membandingkan antara kuda dan bebek. Tetapi dia sendiri tidak pernah mengalami langsung bagaimana caranya menyeberangi sungai itu. Apalagi sampai mengetahui kedalaman air dan kekuatan arusnya.
Agar tidak mengalami hal yang sama seperti jendral itu maka kita harus bertanya kepada orang yang tepat sesuai dengan masalah yang kita hadapi. Ketika saya mengalami kejatuhan usaha dan terlilit utang yang cukup besar saya memutuskan mencari seorang mentor bisnis.
Teman dekat saya, seorang ustadz menasehati saya dengan kalimat yang singkat yang selalu saya ingat, “Hep, mencari ilmu itu harus dengan ilmu”. Dengan nasehat singkat itu membuat saya selalu berupaya untuk mencari orang yang tepat untuk bertanya tentang masalah bisnis saya. Seorang mentor saya di Austin Texas menganjurkan untuk mencari orang yang tepat ini dengan sebuah ungkapan pendek, “Knock The Right Door”.

Selasa, 29 September 2015

Ilmu dan Keterampilan Bisnis



Oleh Ir. H. Heppy Trenggono, M.Kom. [Presiden Direktur United Balimuda]
sarung jok murah di karawangAda banyak alasan mengapa kita memulai bisnis. Namun ada tiga alasan utama yang membuat kita mau memulai bisnis. Tiga alasan itu adalah Financial Freedom, Passive Income, dan More Time.
Financial Freedom, kita memulai bisnis karena keinginan kita untuk terbebas dari masalah keuangan dan keterbatasan kemampuan keuangan. Kita ingin mampu memiliki segala sesuatu sesuai dengan keinginan, misalnya ingin membeli rumah bagus, kendaraan, atau baju bagus tanpa harus menunggu saat ada diskon. Atau ingin makan di restaurant favorit bersama keluarga dan bebas memilih makanan kesukaan tanpa harus melihat besaran angka yang ada di sebelah kanan menu yang kita inginkan.
Passive Income, dengan memilili bisnis kita membayangkan akan memiliki penghasilan tanpa harus selalu bekerja untuk mendapatkannya. Kita ingin bisnis yang kita miliki mengirimkan uang secara terus menerus. Ingin memiliki pendapatan yang terus mengalir selagi kita berlibur, selagi kita bepergian, bahkan kalau perlu selagi kita tidur.
More Time, hampir sebagian besar orang yang memulai bisnis membayangkan akan memiliki waktu yang lebih fleksibel. Tidak seperti ketika masih menjadi pekerja yang sangat terikat dengan aturan dan disiplin, harus masuk sesuai jam kerja lima hari dalam seminggu, bahkan kadang – kadang harus masuk di hari libur. Dengan memiliki bisnis sendiri kita berharap bisa berlibur kapan saja, mengantar dan menjemput anak ke sekolah, pulang kampung (buat saya sesuatu yang istimewa), atau mau melakukan apapun kapan saja tanpa harus izin sakit, izin ke ini, izin ke itu yang tidak menyenangkan sama sekali.
Setelah kita memulai berbisnis, hampir semua entrepreneurs yang saya jumpai dan termasuk saya tentunya pada awal – awal saya berbisnis, bukannya mendapatkan tiga hal di atas malah justru semakin jauh dari yang kita harapkan. Bukan Financial Freedom yang kita dapatkan malah semakin hari semakin banyak utang yang kita gali, bisnis seolah-olah tak pernah henti-hentinya membutuhkan tambahan modal.
Bulan lalu kita menyuntik dana, bulan ini tak terhindarkan lagi kita harus mencari utang kesana kemari untuk menutupi cash flow, kalau tidak kita tutupi maka karyawan tidak gajian, maka supplier tidak akan mengirimkan lagi barangnya kepada kita, dan begitulah terus tanpa ada hentinya sehingga hutang semakin dalam.
Passive Income? Kita sudah lupa lagi bahwa kita pernah membayangkan memiliki passive income dari bisnis, karena setiap hari kita selalu disibukkan dengan berbagai persoalan. Bulan lalu penjualan merosot sehingga bulan ini kita harus fokus untuk membenahi penjualan. Ketika penjualan mulai kita tangani dan membaik muncul masalah piutang yang membengkak sehingga cash flow kita terganggu. Besok, inventory kita yang terlalu tinggi dan macet di gudang, dan lagi- lagi cash flow selalu menjadi masalah.
Kita jadi frustasi karena tim kita sangat tergantung dengan kita, tidak bisa memutuskan sendiri, tidak ada inisiatif, harus selalu kita kejar-kejar, bahkan banyak perintah-perintah kita yang tidak berjalan atau tidak dijalankan. Bukannya passive income yang kita dapat tetapi very very very active income yang ada.
Setelah berbisnis, bukan More Time atau waktu berlebih yang kita dapatkan, kita bahkan sudah tidak bisa lagi pulang sore seperti ketika kita menjadi pegawai dulu. Sabtu dan minggu kadang kadang harus mengurusi bisnis, waktu untuk keluarga terganggu, libur menjadi barang mahal bagi kita. Ketika menjadi pegawai, kita senang kalau ada tanggal merah. Namun, setelah jadi entreprenuer justru sebaliknya, sebal kalau ada tanggal merah, karena yang lain libur kita tetap memikirkan pekerjaan sendirian.
Banyak entrepreneur yang kehilangan orientasi dalam berbisnis karena semakin peliknya situasi, semakin dalamnya permasalahan dan semakin kompleksnya proses bisnis yang dihadapi seiring dengan bertumbuhnya bisnis yang dimiliki. Umumnya entrepreneur memulai bisnis dengan bekal semangat dan mimpi besar, dan terus demikian semakin lama bisnisnya bertumbuh tanpa mengimbangi dirinya dengan bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam berbisnis secara memadai.
Kalau kita lihat berbagai profesi yang ada dalam kehidupan sehari-hari, hampir semua membutuhkan pengetahuan dan keterampilan, menjadi dokter, pengacara, dosen, guru, bahkan tukang kayu, tukang las, ataupun pengemudi, semuanya memerlukan bekal pengetahuan dan keterampilan. Pengemudi perlu pengetahuan tentang jalan-jalan, pengetahuan tentang kendaraan yang dibawanya, dan juga perlu keterampilan dalam mengemudi, menghadapi kemacetan, melewati jalan menanjak, dan memberhentikan kendaraannya dengan aman.
Demikian juga dengan entrepreneur, kita tidak dapat membangun bisnis sesuai dengan keinginan kita tanpa pengetahuan dan keterampilan, membangun bisnis yang menjadi mesin pencetak uang bagi kita, bisnis yang jalan tanpa setiap saat mengharuskan kehadiran kita, dan bisnis yang bisa mengantarkan kita meraih impian-impian kita.
Pengetahuan dan Keterampilan, itulah kuncinya. Menjadi entrepreneurs dituntut untuk selalu menuntut ilmu dan belajar, tidak hanya belajar dari pengalaman kita sendiri tetapi juga harus belajar dari pengalaman orang lain, dengan membaca buku, majalah, atau mencari mentor dari entrepreneur yang sudah berhasil membangun bisnis. Dengan pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki sebagai entreprenuer kita akan terhindar dari berbagai persoalan yang sebenarnya tidak perlu terjadi. *)

Sukses Bisnis Bukan tentang Apa yang Anda Lakukan


Oleh Ir. H. Heppy Trenggono, MKomp (President Director United Balimuda)
Ketika suatu saat Anda ingin menjamu orang yang sangat penting bagi Anda, apakah itu rekan bisnis atau teman lama atau customer Anda, restoran mana kira – kira yang akan anda pilih? Hampir dapat dipastikan anda akan memilih restoran yang terbaik bukan? Restoran yang berkelas, yang menyediakan makanan enak dengan suasana yang menyenangkan.
Dan yang hampir pasti anda tidak akan memilih Mc Donald untuk kepentingan Anda tersebut, karena Anda menganggap bahwa restoran yang terbaik itu jauh lebih baik makanannya ketimbang mc Donald. Di mc donald hanya ada ayam goreng biasa saja, seperti ayam goreng di restoran siap saji yang lain, tidak ada istimewanya, burgernya yang segede mangkok, kurang cocok untuk orang penting yang akan kita jamu.
Kalau kita perhatikan mengapa banyak restoran yang kita anggap istimewa di masa lalu sekarang banyak yang tidak kita lihat lagi keberadaanya? Mengapa diantaranya banyak yang gulung tikar sedangkan mc Donald yang sejak dulu kita kenal, yang makanannya biasa-biasa saja itu masih terus mencetak uang bermilyar-milyar jumlahnya sampai hari ini. Saya punya teman salah satu pemasok ayam di salah satu gerai mc Donald yang buka 24 jam, dia mengatakan penjualan gerai itu saja memerlukan ribuan ekor ayam setiap harinya!
Banyak orang menganggap bahwa sukses bisnis sangat tergantung dari produk apa yang kita jual ke pasar, mereka menganggap bahwa semakin unik ide kita maka semakin besar peluang untuk sukses. Sehingga apa yang banyak dilakukan orang adalah mencari ide bagus, ide cemerlang, sesuatu yang belum ada di pasar, produk yang benar – benar unik.
Banyak orang yang terjebak dalam ide yang mereka kembangkan sendiri. Seseorang dengan idenya ibarat seorang ibu dengan bayinya, mereka sangat mencintainya dan selalu menganggap ide mereka adalah ide terbaik. Mereka menganggap bahwa ide tersebut yang akan mengantarkannya kepada sukses dalam berbisnis.
Kenyataannya tidak semua ide bagus mengantarkan kita pada sukses bisnis, bahkan dalam banyak kasus ide bagus membuat kita berdarah-darah, meluncurkan produk yang sama sekali belum dikenal pasar membutuhkan ekstra tenaga yang luar biasa. Pasar yang belum siap akan menjadi persoalan besar untuk kelangsungan bisnis kita.
Apapun bisnis yang dijalankan, ada yang berhasil berkembang dengan baik dan ada yang mati di tengah jalan, ada yang menghasilkan uang buat kita dan ada yang justru menghabiskan uang kita.
Kita lihat berapa banyak restauran padang yang ada di sekitar kita, berapa banyak warung tegal yang ada di sekitar kita, berapa banyak perusahaan yang menjual kacang tanah, menjual kripik, menjual air minum? mereka bukan pemain tunggal, dan yang pasti mereka tidak mengandalkan ide bagus sebagai produknya.
Namun mengapa banyak diantara mereka yang berguguran? Atau mungkin diantara mereka ada yang berguguran karena produknya yang jelek? Mengapa diantara mereka banyak yang berhasil? Kunci sukses dalam bisnis tidak tergantung dari “apa yang anda lakukan”, tetapi sangat tergantung dari “bagaimana anda melakukannya”.
Kalau anda akan memulai bisnis, ambilah salah satu produk yang anda kenal dengan baik, produk yang benar-benar diinginkan oleh pasar, produk yang jelas-jelas akan dibeli oleh customer, yang sudah ada pasarnya, yang pasarnya sedang berkembang, bangunlah keunggulan dengan cara “bagaimana anda melakukannya”

Entrepreneurship Government

Oleh Ir. H. Heppy Trenggono, M.Kom. [President Director United Balimuda]
Bapak Mohamad Basyir Ahmad, Walikota Pekalongan bertemu dengan saya di sela-sela workshop yang diadakan oleh pengusaha-pengusaha di Semarang. Dalam pertemuan itu beliau mengungkapkan keinginannya untuk menerapkan sebuah konsep yang beliau sebut sebagai Entrepreneurship Government. “Ketika mulai menjabat walikota yang pertama kali saya terima adalah laporan keuangan mas, jadi untuk apa laporan keuangan tersebut kalau bukan untuk kita buat lebih baik?”.
Saya mengenal Walikota pekalongan sebagai sosok yang sangat memahami pentingnya Entrepreneurship, suatu saat beliau juga pernah menyampaikan kegelisahaannya tentang menurunnya minat generasi muda Pekalongan dalam berusaha, dengan kata lain mereka saat ini lebih tertarik untuk menjadi pegawai daripada menjadi pengusaha, padahal selama ini pekalongan dikenal sebagai tempat kelahiran para pengusaha handal. “Mas Heppy, Ini S.O.S. mas, kita harus segera melakukan sesuatu” ujar beliau suatu saat.
Entrepreneurship Government, sungguh sebuah gagasan yang sangat brilliant apalagi lahir dari seorang walikota yang sedang menjabat. Saya ingat sebuah kisah ketika suatu saat Investor Australia ingin menanam modal di Indonesia. Semua studi kelayakan sudah dilakukan, kesepakatan sudah dibuat tinggal ditindak lanjuti dengan mengurus perijinan dan pelaksanaan proyek.
Hingga beberapa bulan semenjak kesepakatan tersebut proyek tidak kunjung terwujud, mengapa demikian? Investor tadi rupanya membatalkan investasinya ke Indonesia dan mengalihkan ke Vietnam. Apa yang terjadi dibalik semua itu. Ternyata begitu mendengar ada investor yang sedang mencari peluang investasi dua orang menteri dari Vietnam langsung terbang ke Australia dan menjelaskan berbagai prospek dan dukungan dari pemerintah Vietnam untuk membantu para Investor. Sebaliknya pihak Indonesia hanya menunggu dan mengharap sesuatu terjadi dengan sendirinya.
Sebagai Investor tentu dapat menilai dimana dia sebaiknya menginvestasikan uangnya. Nah, Apa yang dilakukan dua orang menteri Vietnam tersebut itulah yang disebut Entrepreneurship. Entrepreneurship adalah sebuah mentalitas, mentalitas yang menempatkan tanggung jawab 100% ada di pundak kita sendiri, mentalitas yang percaya bahwa kejayaan harus diraih dengan kerja keras dan kecerdasan berfikir, mentalitas yang percaya bahwa kesuksesan, kekayaan, dan kejayaan adalah sesuatu yang bisa diraih dan menjadi hak kita juga.
Entrepreneurship adalah mentalitas yang dimiliki orang yang mau melakukan sesuatu yang kebanyakan orang lain tidak mau melakukannya, tetapi Entrepreneurship akan membawa seseorang untuk dapat menikmati apa yang tidak dapat dinikmati oleh kebanyakan orang. Entrenpreneurship tidak hanya menjadi milik pengusaha, Entrepreneurship juga harus dimiliki oleh President, para Menteri, Walikota, Bupati, DPR, Pimpinan Lembaga Pemerintahan, Tokoh Masyarakat, Mahasiswa. Pendeknya Entreprenuership harus dimiliki semua orang, semua orang yang memiliki komitmen untuk hidup sejahtera.
China, 30 tahun lalu adalah sebuah negara dengan sistem sosialis yang jauh dari mentalitas kewirausahaan, masyarakatnya tidak dididik untuk menjadi masyarakat yang kreatif, rajin, dan produktif. Karena semua usaha adalah milik negara, bahkan sampai toko kelontongpun milik negara. Korupsi di negeri ini juga tidak kalah dahsyatnya dengan korupsi yang terjadi di negara-negara miskin dan berkembang lain.
Namun lihatlah, saat ini China telah bangkit menjadi raksasa perekonomian dunia yang baru. Pembangunan infrastruktur yang terus bertumbuh dengan cepat, investasi dari berbagai penjuru dunia masuk dengan deras, tak kurang 500 perusahaan besar dunia berkiprah dalam membangun negeri China, industry manufacturing dibangun dengan berbagai strategi.
Saat ini barang – barang produksi dari China telah menempatkan dirinya dengan penuh percaya diri di seluruh dunia, membawa China mencetak nilai ekspor yang fantastis, mencetak surplus perdagangan yang menjadikan China sebagai the New Superpower Country. Pertanyaanya, mungkinkan China menjadi demikian hebatnya jika pemimpinnya tidak memiliki mentalitas Entrepreneurship?

Menjadi Bangsa Pintar, Meraih Kejayaan

Resensi Buku Menjadi Bangsa Pintar Karya Ir. H. Heppy Trenggono, M.Kom.
Oleh Zulkifli Al-Humami [Pecinta Buku dan Pemerhati Masalah Kebangsaan]
Indonesia harus menjadi bangsa pintar! Inilah kunci untuk meraih kembali kejayaan bangsa ini. “Petuah” ini termaktub dalam buku karya Heppy Trenggono, Presiden Direktur United Balimuda, sebagaimana tertera eksplisit sebagai judulnya, Menjadi Bangsa Pintar.
Dahulu di masa Kerajaan Majapahit Indonesia adalah bangsa besar dengan pengaruh ekonomi-politik yang luas dan kuat. Begitu digdaya Majapahit kala itu, kekuasaannya konon tak hanya mencakup kepulauan Nusantara, tapi juga menjangkau kawasan Filipina, Thailand, Myanmar, Singapura, dan Malaysia.
Belajar dari Bangsa Lain
Demi mengembalikan kejayaannya, Indonesia mesti becermin dan belajar dari bangsa lain. Mengapa bangsa tertentu dapat meraih kesuksesan dan mengapa bangsa lain mengalami keterpurukan?
Ternyata, kunci sukses suatu bangsa terletak terutama pada aspek kualitas dan mentalitas manusia-nya (SDM), dan bukan semata pada kekayaan alamnya (SDA). Bangsa bermentalitas unggul-lah yang sukses meraih kejayaan. Bangsa seperti ini perlu ditiru dan dijadikan teladan bagi Indonesia.
Heppy Trenggono memaparkan tipologi bangsa-bangsa di dunia ke dalam empat jenis. Pertama, bangsa terbelakang, yaitu bangsa yang hidup di negeri miskin SDA sementara mereka juga tidak memiliki mentalitas (SDM) unggul: etos kerja rendah, lemah semangat juang, minim penguasaan IPTEK, tidak terampil dan kreatif.
Karena rendah kualitas SDM sementara SDA negerinya terbatas, bangsa jenis ini selalu menggantungkan hidupnya pada bangsa lain. Tidak hanya dibelit masalah ekonomi, bangsa seperti ini sering pula didera kekacauan sosial: konflik antarsuku, agama, dan rasial. Kriminalitas yang tinggi juga menghiasi wajah negerinya yang sudah muram oleh kemiskinan.
Kedua, bangsa bodoh. Negerinya kaya SDA tetapi SDM bangsanya tak unggul. Kekayaan alam yang berlimpah ruah tidak menjadikan bangsa jenis ini dapat menuai kemakmuran dan kesejahteraan. Sebaliknya, minimnya penguasaan IPTEK, rendahnya etos kerja dan semangat juang, serta tipisnya kemandirian dan kepercayaan diri sebagai bangsa unggul menempatkan bangsa bodoh menjadi sasaran “jajahan” bangsa lain.
Apakah Indonesia tergolong bangsa bodoh?
Ketiga, bangsa pejuang. Termasuk bangsa jenis ini antara lain Jepang, Singapura, dan Swiss. Jepang adalah negeri dengan SDA terbatas. Sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan dan hanya sedikit lahan yang bisa ditanami tetumbuhan produktif. Selain itu, 64 tahun silam—bersamaan dengan Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya—negeri ini juga sempat terpuruk akibat dibom atom oleh tentara Sekutu.
Namun, dengan semangat juang yang kuat, keterbatasan SDA dan kekalahan dalam Perang Dunia justru menjadi “titik balik” bagi bangsa Samurai untuk meraih kejayaannya. Dan kini, Jepang tampil sebagai raksasa ekonomi dunia di bidang otomotif dan elektronik. Adakah penentu lain kesuksesan itu di luar faktor kualitas dan mentalitas bangsanya?
Keempat, bangsa superstar, tak lain adalah bangsa yang bermentalitas (SDM) unggul sekaligus kaya SDA. Kekayaan alam dipadu penguasaan IPTEK yang sempurna serta etos kerja dan kepercayaan diri yang kuat menjadikan bangsa superstar tampil dominan di jagat internasional. Inilah bangsa avant garde yang memegang pengaruh besar di segala ranah kehidupan antar-bangsa. Negara-negara maju di belahan Amerika dan Eropa—seperti Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Prancis, atau Inggris, juga China di Asia—termasuk bangsa superstar.
Prinsip Menjadi Bangsa Pintar
Kekayaan alam bumi Nusantara sangat potensial menjadikan Indonesia sebagai bangsa superstar. SDA yang berlimpah ini harus diimbangi dengan kualitas dan mentalitas SDM yang mumpuni: penguasaan IPTEK, pendidikan unggul, semangat juang dan etos kerja yang kuat, kreatifitas dan inovasi yang tak pernah mati, serta kemandirian dan kepercayaan sebagai bangsa besar yang sanggup mengelola hidupnya sendiri.
Buku ini mengelaborasi secara rinci kualitas dan mentalitas SDM tersebut ke dalam tiga belas prinsip kunci untuk menjadi bangsa pintar. Salah satu prinsip itu yakni prinsip sebagai bangsa pemain. Indonesia sebenarnya pernah menjadi bangsa pemain di jagat perpolitikan dan ekonomi internasional. Tak lama setelah proklamasi kemerdekaan, di bawah komando Bung Karno, Indonesia menjadi pemain kunci dalam mobilisasi kekuatan negara Dunia Ketiga untuk menolak kolonialisme dan imperialisme.
Kepiawaian Indonesia sebagai bangsa pemain tecermin dari keterlibatannya sebagai tuan rumah Konferensi Asia Afrika (KAA) 1955, juga kepeloporannya dalam pembentukan Gerakan Non Blok (GNB)—varian politik independen dari dua blok mainstream: Blok Kapitalis dan Blok Komunis. Atas peran kunci Indonesia di ajang KAA, bangsa Afrika menghargai Indonesia dengan mencantumkan “Soekarno” dan “Bandung” sebagai nama jalan di Maroko.
Percaya pada kebaikan juga prinsip bangsa pintar. Mengapa Indonesia begitu mudah terpuruk oleh krisis moneter 1997? Jawabnya, sebab bangsa Indonesia (rezim Orde Baru) membangun negeri ini di atas fondasi keburukan: praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN), serta pengekangan kebebasan dan perampasan hak rakyat.
Kebijakan dan birokrasi yang tak adil, tak jujur, dan tak amanah mengakibatkan pembangunanisme mengidap penyakit kronis. Tak heran bila pembangunanisme ala Orde Baru yang bersandar pada keburukan akhirnya terperosok ke jurang kehancuran.
Buku ini menyuguhkan kunci-kunci sederhana untuk kebangkitan kembali Indonesia meraih kejayaannya. Tiga belas prinsip menjadi bangsa pintar yang tercakup di dalamnya merupakan kiat-kiat sederhana namun kerapkali luput dan terabaikan oleh pikiran segenap anak bangsa. Jadi, untuk kebangkitan dan kejayaan Indonesia, buku ini menawarkan banyak inspirasi. Patut dibaca demi masa depan Indonesia!

Cara Membuat OpenID Blog untuk Komentar

Posted by CB Blogger


OpenID Blog
Cara membuat OpenID blog untuk komentar itu mudah, namun sering ada error (kesalahan) saat digunakan. Bagaimana cara mengatasinya?

OpenID adalah sebuah standar desentralisasi dan terbuka bagi autentifikasi pengguna (user) dan kontrol akses yang memungkinkan pengguna (user) untuk masuk ke dalam berbagai layanan hanya dengan satu identitas digital (ID) yang sama.

Jika pengertian OpenID dari Wikipedia itu malah membuat Anda bingung, begini aja praktisnya: Open ID blog adalah identitas kita sebagai blogger dan/atau penulis komentar di blog orang lain.

Bagi blogger pemula atau yang belum mengerti OpenID, coba lakukan ini untuk memahami OpenID Blog: 
Anda login ke blogger atau buka blog Anda, lalu buka blog orang lain, atau blog ini, scroll ke kolom komentar. Nah, di sana, di bawah ruang komentar, akan ada tulisan "Comment as:" / "Komentar sebagai:" dengan pilihan, salah satunya, di bagian paling bawah, ada OpenID. Itu dia yang dimaksud OpenID dalam posting ini.

Cara Membuat OpenID Blog

Cara Membuat Open ID Blog untuk berkomentar di blog lain sangat berguna, terutama bagi Blogger yang ingin berkomentar dengan menggunakan alamat blog langsung (bukan Profil Blogger) dan berbeda-beda (kalo punya banyak blog).

Open ID berupa alamat blog akan menjadi "backlink" yang sangat bagus buat SEO Blog. Blogger lain klik link tersebut, akan langsung dibawa menuju blog kita, bukan ke profil blogger.

Begitu kita membuat blog, otomatis kita punya OpenID berupa alamat blog, misalnyahttp://contohblognih.blogspot.com.

Lokasi OpenID blogger ada di Dashboar >> Setting >> Other >> OpenID. 

Namun, seringkali OpenID tersebut tidak bisa digunakan. Sering muncul tulisan begini: "Your openid Credentials Could Not be Verified".

Nah lho! Bagaimana mengatasinya...? Lakukan verifikasi bahwa itu merupakan OpenID milik kita dengan cara:

1. Dashboard >> Template >> Edit HTML
2. Cari kode <head>. Ada di bagian atas. Biar yakin, gunakan CTRL+F dan tuliskan <head>
3. Simpan atau Copas kode di bawah ini setelah <head>

<link href='http://draft.blogger.com/openid-server.g' rel='openid.server'/>
<link href='http://contohblognih.blogspot.com' rel='openid.delegate'/>

Ganti nama blog "contohblognih" dengan alamat/nama blog Anda setelah kode verifikasi OpenID itu dicopas di bawah <head>

Jika kode tersebut tidak berhasil, coba ganti dengan kode berikut ini:

<link href='http://www.blogger.com/openid-server.g' rel='openid.server'/> 
<link expr:href='data:blog.homepageUrl' rel='openid.delegate'/>

4. Save Template!

Itu dia Cara Membuat OpenID Blog untuk Komentar.

Penyebab "Ups! Itu Kesalahan"

Banyak sekali kasus OpenID yang gagal, muncul "Ups! Itu Kesalahan" (Oops! That's an Error). Apa penyebabnya?

Penyebab utama adalah blog yang kita komentari tidak mengizinkan penggunaan OpenID, yaitu di settingan komentarnya hanya membolehkan registered user misalnya.

Penyebab lainnya, kemungkinan gagal menggunakan OpenID adalah sebagai berikut (Sumber:Meta Stack Overflow):
  1. Are you behind a proxy or firewall? 
  2. Have you modified the default cookie policy in your browser? 
  3. Have you tried clearing your domain cookies? 
  4. Have you tried in a different browser? 
  5. Are you able to log in to other sites that support OpenID? *** Penting ***
  6. Does your OpenID profile have invalid information in it? 
  7. Is your site especially slow to respond? 
  8. Do you use a self-signed SSL certificate? 

Cara Mengatasi "Ups! Itu Kesalahan" dalam OpenID

Lengkapi dengan Daftar ke StackExchange!
Karena banyak komentar tentang kegagalan dan kesulitan membuat OpenID blog, CB update lagi posting ini tentang cara mengatasi "Ups! Itu kesalahan" dalam komentar dengan OpenID blog.

Setelah Anda menyimpan kode berikut ini di bawah <head>

<link href='http://www.blogger.com/openid-server.g' rel='openid.server'/> 
<link expr:href='data:blog.homepageUrl' rel='openid.delegate'/>

Langkah berikutnya silakan daftar di StackExchange. Ikuti petunjuknya.

Setelah Anda bisa login, klik menu "Use your own URL to log in", akan muncul kode seperti ini:

If you want to use your own URL to log in, add the following two tags to the head of the HTML:

<link rel="openid2.provider" href="https://openid.stackexchange.com/openid/provider">
<link rel="openid2.local_id" href="https://openid.stackexchange.com/user/9828f7be-2f9c-400e-83e6-8362ebc795c3">

This is known as OpenID delegation.

Kombinasi kode angka dan huruf warna merah (9828... dst) akan berbeda-beda. Punya Anda akan berbeda dengan punya CB.

Nah, copas dua baris kode berawalan <link rel="...> tersebut. Edit dulu sedikit, dengan mengubah tanda petik dua (") menjadi petik satu ('), serta tambah haris miring (/) sebelum tanda> menjadi />

Simpan di bawah atau di atas kode sebelumnya yang sudah disimpan di bawah kode <head>. Sehingga selengkapnya akan seperti di bawah ini:

<link href='http://www.blogger.com/openid-server.g' rel='openid.server'/> 
<link expr:href='data:blog.homepageUrl' rel='openid.delegate'/>
<link rel='openid2.provider' href='https://openid.stackexchange.com/openid/provider'/>
<link rel='openid2.local_id' href='https://openid.stackexchange.com/user/9828f7be-2f9c-400e-83e6-8362ebc795c3'/>

Jangan lupa, saat Anda berkomentar, Anda harus dalam keadaan login ke StackExchange.

Demikian Cara Membuat OpenID Blog untuk Komentar dan cara mengatasi masalah errornya. Semoga membantu. Good luck...!

Entrepreneur, Dilahirkan atau Dibuat?

Entrepreneur, Dilahirkan atau Dibuat?
JANUARY 5TH  BY CHIENUE
Oleh Ir. H. Heppy Trenggono, M.Kom. [President Director United Balimuda]
Bulan juni lalu, ketika melakukan sosialisasi dalam rangka launching IIBF (Indonesia Islamic Business Forum) dengan beberapa pengusaha di Cirebon, seseorang bertanya kepada saya, “Pak Heppy, Entrepreneur sebenarnya dilahirkan atau dibuat pak?”, barangkali pertanyaan berikut juga senada dengan pertanyaan pertama tadi, mengapa hanya kebanyakan orang dari kalangan pedagang yang sukses menjadi pedagang? Mengapa hanya kebanyakan orang padang yang sukses membuka restoran padang? Mengapa hanya kebanyakan orang Pekalongan yang sukses berjualan batik?
Mereka anak-anak pemilik rumah makan padang memiliki peluang sukses jauh lebih besar daripada yang bukan dari kalangan pemilik rumah makan padang, karena disadari atau tidak sebenarnya mereka memiliki mentor-mentor yang mengajarkan cara berbisnis kepada mereka, tentang bagaimana menemukan resep, mangelola makanan agar tidak rusak, memperlakukan pegawai, mencari bahan-bahan, mencari modal dan sebagainya tanpa harus melalui proses trial and error yang panjang dan membuat frustasi. Dengan kata lain mentor – mentor yang ada di sekeliling mereka mengajarkan rahasia sukses dalam membangun bisnis mereka.
Dunia bisnis selalu menyimpan banyak rahasia dan misteri, tidak heran 80% diantaranya tutup pada usia kurang dari 5 tahun, dan 15% tutup pada usia kurang dari 10 tahun. Sisanya lagi berjalan dengan penderitaan dan hanya sedikit yang benar benar sukses serta berkembang.
Banyak hal yang kita perlu tahu atas hal – hal yang kita belum tahu, dan strategi yang paling efisien adalah menggunakan pengetahuan orang lain untuk menutupi ketidak tahuan kita, yaitu dengan menemukan mentor bisnis.
Mengapa kita membutuhkan mentor bisnis? Karena mereka akan memberikan wawasan kepada kita tentang pengalamannya yang luas. Mereka akan mendeskripsikan ide-ide kita dalam format yang lebih jelas padahal sebelumnya kita berfikir keras dalam waktu lama untuk itu. Mereka akan memberikan pandangannya tentang apa yang kita lakukan sehingga membuat kita lebih yakin dan penuh energi dalam melakukannya. Bagi kita mereka adalah “fasilitas” yang selalu siap menyediakan jawaban atas banyak pertanyaan dan memberikan saran yang kita perlukan, telinga dan mata mereka terhubung dengan industri dan kita mendapatkan keuntungan dari jaringan mereka. Dan yang jelas mereka independen sehingga tidak memiliki konflik kepentingan atas apa yang sedang kita lakukan.
Kebanyakan Entrepreneur sukses menggunakan mentor ketika mereka memulai bisnis dan mengembangkannya. Mereka mencari seseorang yang sebelumnya telah sukses dalam memulai dan menjalankan bisnis mereka sendiri. Mentor ini pada umumnya senang untuk memberikan saran dan bimbingan, sebagian besar orang yang telah sukses dalam membangun bisnis akan merasa tersanjung ketika diminta untuk menceritakan rahasia sukses mereka.
Jadi, mentor bisnis seperti apa yang harus kita cari? Dimana mencarinya? Yang perlu kita cari adalah orang yang sudah terbukti sukses dalam membangun bisnis mereka sendiri, mereka ada disekitar kita, pebisnis sukses yang kita kagumi, dekati mereka dan mereka akan membuka pintunya untuk kita.
Saya sendiri memiliki beberapa mentor bisnis, untuk Consumer Goods saya memiliki mentor bisnis di Jakarta, dia adalah produsen consumer goods yang sangat ternama di negeri ini. Seorang jurnalis membantu mempertemukan saya dengan beliau, pengalamannya sangat panjang, setiap jawaban atas pertanyaan yang beliau berikan kepada saya demikian tajam. Pertemuan makan siang yang saya lalui dua jam bersama beliau memberikan saya pengetahuan yang sangat luas, menghindarkan saya dari banyak kesalahan yang tidak perlu, mengarahkan saya kepada keputusan bisnis yang solid.
Mentor bisnis lain yang saya miliki ada di Texas – Amerika Serikat, dia memiliki 40 bisnis yang semuanya profitable dan berkembang pesat. Bagi saya dia adalah world class business mentor. Saya menyempatkan diri setiap 6 bulan sekali bertemu dengan beliau di tempat dimana beliau tinggal.
Jadi, Entrepreneur, Dilahirkan atau Dibuat?

Kamis, 24 September 2015

Bismillah.......

Segala sesuatu di mulai dari yang baik... tetap fokus, tetap semangat, bismillah

Rabu, 23 September 2015

Bangun Toko Online Lokal with SEO V1

[Blueprint Bangun Toko Online Lokal with SEO V1]
Menruskan share tadi tentang build blog V1 dan V2.. ini penjelasan yang V1 ya.
Ini blueprint membuat toko online with SEO yang saya tau dan juga ngeliat temen-temen juga yang berhasil bangun toko online lokal dengan SEO.
------------------------
Sebelum buat, coba tentuin goalnya: mau dapet berapa jt per bulan dari blog ini?
Mis. Rp 5.000.000 per bulan
tinggal di breakdown, misal harga produknya Rp 50.000, berarti harus ada:
Rp50.000/produk x 100 sales/bulan = Rp 5.000.000/bulan
Kasih alasan kenapa harus bisa generate Rp5 juta per bulan?
Tentukan waktunya.
------------------------
Kalau di rinci jadi gini:
>>> MODAL: Rp 0 - Rp 3 jta <<<
a. website (Rp250.000)
b. penulis artikel (1000 artikel @100 kata = Rp 1.5 jt - Rp3 juta)
1. [Produk - Market] Fit
Cari produk yang "lezat" kiki emotikon bisa modelnya reseller (dengan stok), dropship, atau mungkin mau buat produk sendiri dengan rebranding (macloon) terserah aja.
Diusahakan sih cari yang seperti ini:
- ada pencarinya di online
- profitnya min 1x jual 50rb ke atas (Rp20rb/pc boleh, tp jual dalam paket)
- produknya jarang ganti-ganti mode
- restok produknya cepet
2. Research
untuk riset, ada banyak caranya sih sebenarnya yg saya tau. Tp kalau mau simple cek aja di Keyword Planner keyword utamanya, klo ada searches nya 1.000 ke atas langsung aja eksekusi.
Perhatiin juga trend produknya itu ky gimana. terkadang ada produk yg trend nya stabil (kaya obat), ada juga yang naik-turun-naik (co: travel umroh), ada juga yang setaun sekali (co: kue lebaran).
3. Website/Platform jualan
Modal sekitar 250.000 juga udah bisa jadi website yang self-hosted (recommended dibanding freeblogs)... kekurangan modal? coba buka di marketplace kaya tokopedia, olx, bukalapak, dll
4. Konten
buat website, min. 100 kata deh (saya udah coba cuman 30-50 kata), hasilnya lebih bagus yang 100 kata kiki emotikon ihihi, makin banyak kata nya makin bagus sih intinya.
Coba post deh siapin min. 1 post sehari... goal: 1000 artikel
Kalo mao buat video juga boleh, nanti di upload di youtube, pake Power Point juga bisa keren kok.
Yang penting fresh no copas aja klo di sini. ngandung keyword juga tentunya, min. gambar 1 buah ya.
5. On Page Optimization
kaya biasa, masukin keyword di:
- judul
- url
- awal paragraf
- alt image
- title tag
6. Off Page Optimization
bangun backlink dengan aman
>>>Materi Backlink Sebentar Lagi ya<<<
7. Tools lain
- Handphone (fitur: sms, bbm, wa, line)
- nomornya XL - Simpati (nomor mudah diingat) better (source: Agan Khalid) kiki emotikon
- Rekening (biasa pakai Man, BCA) - daftarin internet bankingnya
----------------------------------------------------
Kalau sudah jalan, tinggal duplikasi ke website ke dua (bisa produk sama atau produk yang lain). sementara cari karyawan untuk gantikan jadi CS.
recommended reading:
Membangun Tim
- Membangun Team (http://agungarifin(.)com/membangun-team-onlineshop/)
Manajemen Toko Online`
- Kisah Bilna (http://startupbisnis(.)com/belajar-pengelolaan-ecommerce-dar…/)
Fotografi
- http://startupbisnis(.)com/cara-membuat-toko-online-dasar-da…/
- http://startupbisnis(.)com/15-video-tutorial-untuk-fotografi…/
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
-----------------------------------------------------------------------------------------
Mau Mulai Action? Start Here:
http://medsainteractive(.)com/belajar-seo-toko-online-lokal-p…

Foto Ubaidillah Mughni.


Selasa, 22 September 2015

Tempat Pasang Iklan Gratis


Senin, 21 September 2015

Mempelajari Strategi SEO dari Kompetitor Anda

Mempelajari Strategi SEO dari Kompetitor Anda



Anda yang memiliki bisnis berupa website, ataukah bisnis lain yang mengandalkan pemasaran menggunakan website, pastilah sudah pernah mendengar istilah Search Engine Optimization alias SEO. Secara ringkas, SEO adalah rangkaian proses yang diupayakan agar ada peningkatan trafik kunjungan ke sebuah website dengan cara memanfaatkan algoritma suatu mesin pencarian.
Nah, seringkali kita melihat kompetitor atau website lain yang memiliki tingkat kunjungan lebih tinggi dari website yang kita punya. Tidak ada salahnya bagi kita untuk mempelajari strategi yang mereka gunakan. Bukan berarti kita hanya ikut-ikutan saja, tetapi dalam bisnis kita dituntut untuk selalu belajar dari siapapun juga, termasuk kompetitor.
Supaya lebih terang, ada baiknya kita mengenal dulu secara singkat makna dari kompetitor di sini. Ada tiga jenis kompetitor yang perlu anda mengerti. Pertama, kompetitor yang berbagi pasar dengan anda, yang menjual barang yang sama dengan yang anda jual. Kedua, kompetitor yang menjual produk yang berbeda, tetapi memenuhi jenis kebutuhan konsumen yang sama. Misalnya, anda punya perusahaan taksi, kompetitor anda adalah Go-Jek. Ketiga, kompetitor yang menjual produk yang berbeda, tetapi dapat merebut pelanggan anda.
Baca: Menunggu Gebrakan Go-Jek Selanjutnya
Dari ketiga jenis kompetitor tersebut, kita bisa memelajari bagaimana strategi SEO mereka. Tentu saja kita harus memilih kompetitor yang lebih baik dari perusahaan atau website yang kita miliki. Lantas apa saja yang bisa kita perhatikan?
:: Pelajari Bahasa yang Digunakan Kompetitor Anda Ketika Bicara dengan Klien
Tentu saja kita harus menerjemahkannya ke dalam konteks website. Penekanan di sini adalah soal keyword atau kata kunci. Kata kunci adalah kata atau frasa yang diketikkan oleh pengguna di mesin pencarian untuk menemukan suatu informasi. Setiap kata kunci sebenarnya merepresentasikan kebutuhan seseorang untuk menemukan sebuah pelayanan, produk, ataupun informasi yang relevan. Jadi ketika anda lalai memanfaatkan kata kunci, anda juga tak akan kedatangan klien yang membutuhkan anda. Maka pelajarilah bagaimana kompetitor anda menggunakan kata kunci, maka anda akan mengetahui bagaimana mereka membina komunikasi dengan klien mereka. Salah satu cara yang dianggap mudah adalah dengan menggunakan bantuan tools tertentu seperti Open Site Explorer, Alexa, dan sebagainya.
:: Pelajari AdWords yang Digunakan Kompetitor
Advertising atau periklanan adalah bagian paling esensial dari setiap kampanye pemasaran suatu produk. Saking pentingnya, suatu kesalahan bisa jadi sangat merugikan anda. Wujudnya bisa jadi memilih audiens yang salah, pesan yang salah, atau penempatan yang salah akan membuang uang anda. Itulah mengapa sering dikatakan bahwa pengiklanan bukanlah lahan untuk bereksperimen. Lantas, apa saja yang perlu kita lihat dari kompetitor kita terkait ini?
Daftar kata kunci pengiklanan yang digunakan kompetitor. Setiap kata kunci yang mereka gunakan adalah nama dari produk yang mereka jual. Membandingkan daftar kata kunci mereka dengan kata kunci yang kita sendiri gunakan akan membantu anda untuk menemukan kesenjangan yang menarik untuk kita atasi.
Analisislah kalimat-kalimat iklan yang mengundang audiens untuk datang. Membaca kalimat iklan milik kompetitor yang biasanya diletakkan di bagian paling atas hasil pencarian bisa jadi sangat berguna. Kita bisa tahu kata-kata penarik apa yang mereka gunakan. Perhatikan juga bagaimana cara mereka memberikan penawaran secara khusus, misalnya, memberikan potongan, bonus, dan sebagainya.
Menganalisis AdWords sebenarnya bukan hanya mengumpulkan atau membandingkan kata-kata iklan. Ini adalah soal mengidentifikasi penawaran baru dan tren yang berlaku di pasar. Itulah mengapa mempelajari AdWords adalah sebuah keuntungan bagi anda sendiri.
Baca: 10 Cara Meningkatkan Pengunjung di Website
:: Memberikan Backlink
Anda sudah pernah mendengar link-building? Ini adalah bagian lain dari strategi optimisasi. Konsepnya adalah semacam merekomendasikan seorang kawan pengusaha kepada klien kita karena kita mengetahui kualitas dan menghormati teman kita itu. Jadi ini terjadi ketika sebuah tautan website direkomendasikan oleh website yang lain. Itulah mengapa link-building menjadi penting layaknya partner dan promosi dalam bisnis yang biasa. Anda bisa memanfaatkan blog dan majalah untuk membantu anda memberitahukan kepada pelanggan soal produk dan layanan yang anda tawarkan.
Ada beberapa tools khusus yang dapat anda gunakan untuk mengetahui daftar website apa saja yang memiliki tautan ke website kompetitor anda. Yang perlu anda lakukan adalah menawarkan kerja sama link-building ini dengan website yang memiliki peringkat yang bagus. Salah satu tools terbaik yang sering direkomendasikan adalah Ahrefs. Keuntungan dari ini adalah tersedianya kapasitas besar untuk melihat data.
:: Bandingkan Website Anda
Sebenarnya ini bukan lagi soal membandingkan SEO saja, tetapi ini adalah informasi penting yang perlu anda ketahui. Ada hal-hal lain yang bisa anda bandingkan antara website anda dengan kompetitor anda. Berikut aspek-aspek lain yang layak untuk anda perbandingkan tanpa menggunakan tools khusus, cukup tajamkan pandangan anda:
Homepage. Bagian ini harus menyediakan informasi dasar soal produk atau layanan anda, serta informasi dasar (kontak) tentang anda. Jenis informasi apakah yang ada di website anda? Apakah cukup menarik bagi audiens?
Site map. Ini adalah soal layout dan kemudahan audiens untuk menemukan produk yang mereka inginkan. Apakah anda sudah mengatur website anda sehingga mudah digunakan? Apakah mudah untuk menemukan produk tertentu? Butuh berapa klik untuk menemukan apa yang anda cari?
Penggunaan. Apakah website yang anda gunakan sudah termasuk user-friendly? Apakah semuanya bisa dipahami dengan mudah? Berapa waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pendaftaran dan pemesanan produk?
Desain. Seakan remeh, padahal ini penting sekali. Desain haruslah bersih, jelas, dan mudah untuk bernavigasi melakukan pencarian. Selain itu, desain adalah karakter khusus dari website anda. Pastikan membuat pengunjung nyaman berada di sana.
Konten. Ini hal terakhir yang sangat penting. Semua yang ada di atas akan percuma kalau anda memasukkan konten yang buruk. Buatlah konten yang menarik, lengkap, dan pastikan anda menyediakan ruang untuk berinterakasi.
Dari perbandingan SEO dan banyak aspek di website tersebut kita tentunya perlu menyadari bahwa kita bukan bertujuan untuk meng“copy-paste” strategi yang mereka terapkan. Strategi SEO dan pemasaran adalah resep yang tidak selalu bisa digunakan pada setiap kondisi, artinya, butuh seni juga untuk bisa memaksimalkan penggunaan hal ini.